Thursday 24 March 2011

CONFESSIONS - KOHAKU


Oke, sebenernya gw dah nonton film ini dari lama. Begitu gw liat postingan blog gw, ada postingan kohaku ini, tapi cuma berisi gambar2 aja. Gw inget2 lagi, ternyata dulu pas abis nonton ini, gw belom sempet nulis reviewnya.
Dan biarkan untuk pertama2, gw kasih standing ovation buat film ini dan Takako Matsu. GREEEEEEEAAAAAAAAAAAAATTT.

Diceritakan seorang guru, Yuko Moriguchi (Takako Matsu) yang sedang melakukan pengumuman pengunduran dirinya di kelas. Well, berlangsung seperti biasa deh. Guru yang ngoceh di kelas dan murid2 yang ribut sendiri. Moriguchi sensei membagikan susu kotak ke murid2nya yang ada dalam kelas itu. Sambil anak2 minum susu tersebut, si Moriguchi sensei bilang kalo ini hari terakhirnya di sekolah dan anak2 masih pada rame sendiri.


Lalu, si Moriguchi sensei cerita tentang kehidupan keluarganya. Betapa bahagianya dia menikah dengan suaminya. Lalu perjuangan mereka menghadapi kenyataan bahwa suaminya mengidap penyakit HIV AIDS. Dan Moriguchi sensei yang mempunyai anak, Manami. Kemudian betapa sedihnya ketika suaminya bener2 gak bisa nyentuh sama sekali anaknya. Pas disini, murid2nya bingung sebenernya si senseinya ini ngapain gitu cerita2 beginian.

Then Moriguchi sensei bercerita bahwa Manami meninggal dibunuh. Seketika murid2nya kaget. Dan lebih kaget lagi pas Moriguchi sensei bilang kalau yang bunuh anaknya adalah 2 orang murid di kelas itu. Dia gak kasih tau nama kedua murid itu, tapi dia mengibaratkan 2 murid itu adalah, "Murid A" dan "Murid B". Tapi secara gamblang dia kasih clue kalo si "Murid A" adalah murid terpintar di sekolah dan "Murid B" adalah murid yang dijauhi temen2nya di kelas/gak punya temen (kalo gw gak salah inget ya). Ironisnya kedua murid ini gak bisa dijerat hukum karena anak yang masih berumur 14 tahun masih dilindungi oleh hukum. Moriguchi sensei gives revenge on her way. Tiba2 dia bilang kalau dia kasih virus HIV milik suaminya ke susu kotak kedua murid tersebut. Sontak kedua murid itu langsung muntahin dan yang "Murid A" langsung ke kamar mandi.


Setelah itu adegan maju ke 1 tahun kemudian. Ketika seorang guru baru, Yoshiteru Terada (Masaki okada) datang mengajar di kelas itu. Dan keadaan menjadi semakin buruk bagi si "Murid A" yang namanya Shuya Watanabe (Yukito Nishii) dan "Murid B" yang namanya Naoki Shimomura (Kaoru Fujiwara). Shuya dibully dan dikucilkan teman2 sekelasnya gara2 takut kena virus HIV dan Naoki menjadi stress, setengah gila dan mengunci diri di kamarnya. Terada sensei mati2an berjuang membuat Naoki untuk kembali ke sekolah seperti sering melakukan kunjungan ke rumah Naoki atau menyuruh murid2 membuat dukungan ke Naoki agar kembali ke sekolah yang akhirnya ada pesan terimplisit di kertas dukungan tersebut yang tentunya mengejek si Naoki. Naoki keadaannya semakin parah dan ibunya Naoki yang sabar ngurusin dia akhirnya gak tahan lagi. The worst, Naoki ngebunuh ibunya sendiri.


Dan ada seorang cewek yang kayaknya sih ketua kelasnya, Mizuki kitahara (Ai Hashimoto) selalu nemenin Terada sensei ke rumah Naoki. Dan dia juga ikut2an menjadi bulan2an murid2 di kelas, disuruh nyium Shuya dan diabadikan ramai2 difoto oleh teman2 sekelasnya. Rude banget emang sih ya. Sampai diketahui ternyata virus yang dimasukkan itu emang sebenernya gak ada. Moriguchi sensei hanya pengen kedua murid itu tersiksa. Tapi yang sebenernya adalah Shuya yang phsyco dan kemudian semakin pshyco. Mizuki dan Shuya menjadi kekasih dan ironisnya nih yee si Mizuki dibunuh Shuya tanpa ragu2 dan ditaroh di kulkas (kalo ga salah inget dah). WEEEWWWW, saat itu juga gw pengen Moriguchi sensei bener2 ngasih virus ke si Shuya deh.

Shuya menjadi pshyco gitu gara2 dia broken home, trus ibunya ninggalin dia. Dia itu anak yang jeniuuuuuuuusss banget, sampe menangin lomba yang karya penemuan gitu dah. Salah satunya itu penemuan alat elektrik yang bisa nyetrum (dan itu merupakan alat yang membuat Manami pingsan). Tapi berita dia memenangkan lomba itu ketutupan dengan berita pembunuhan. Jadi berita lomba nya itu gak ada orang yang gubris. Shuya jadi berpikiran ingin melakukan pembunuhan biar beritanya masuk headline news. Sebenernya dia pengen masuk headline gitu gara2 dia pengen ibunya ngeliat dia, dan tau keberadaan dia. Sedih juga sih, tapi kenapa mesti ujung2nya ngelakukan pembunuhan gitu? ckckckckk.

Mendekati ending, Shuya ingin ngebunuh semua murid. Dengan menyiapkan sebuah bom yang rencananya bakal dia ledakin di hall pas dia selesai speech di depan murid2. Moriguchi sensei tentunya tidak diam saja. Apa yang dilakukan Moriguchi sensei? Berhasilkah moriguchi sensei menggagalkan rencana pemboman Shuya? Hahahhaa, gatel sebenernya mau lanjutinnya, tapi gak deh ah, biar seru nontonnya~XDDDDDDDDD


Gw rekomendasiin banget nih film. Gak banyak sutradara yang berani nampilin sepanjang kurang lebih 25 menit fim hanya dengan monolog Moriguchi sensei di depan kelas. Kalau sutradara yang abal2 mah itu film udah gagal kali. Sinematografinya super banget. Story nya juga bagus banget. Pembalasan dendam dan ide ceritanya unik. Udah gitu mengusung kelakuan remaja2 masa kini yang di kelas suka ribut, trus suka main handphone di kelas, bener2 smart deh.
Dan katanya sih yaaaaaaaaaaaa....si penulisnya ini si Kanae Minato rumor2nya sih bener2 menggambarkan Moriguchi Sensei itu Takako Matsu. Dan dia cuma pengen Takako Matsu yang meranin Moriguchi sensei. And yapp, Takako Matsu suits well. Flat emotion on her face, but its kinda intimidating. Dark side and gloomynya dapet banget. Untuk yg meranin murid Shuya, Naoki dan Mizuki juga kayaknya bukan artis remaja yang terkenal deh. Tapi akting mereka jago bangeeeeeeeeeeeetttt. Jempol dah. Justru Masaki Okada yang gw bingung perannya gak gitu penting banget. Jujur gw beli dvd ini cuma gara2 ada Masaki Okada (yang merupakan salah satu ichiban gue) dan gw buta sama sekali tentang ini dvd tentang film apaan. Masaki kan kelahiran tahun 89 ya? Kok udah meranin jadi guru aje? hahhaaha, kan tampangnya muda gityuuu. Mungkin peran Terada sensei ini harus muda kali yaa~

Last but not least, terbukti ini film memboyong banyak penghargaan dan bahkan masuk dalam Best Foreign Language Film di 83th Academy Awards.

The film was selected as the Japanese entry for the Best Foreign Language Film at the 83rd Academy Awards.[1] In January 2011, it made the final shortlist.[2] It won the awards for Best Film, Best Director, Best Screenplay & Best Editor at the 34th Japan Academy Prize.[3][4] Also, it had 6 nominations in 5th Asian Film Awards, which is one of the films with most nominations (with Let the Bullets Fly).

Well, gw kasih rating 10 buat nih film. GREAAAATTT JOB!!!!!!!!!!!!!!!!!


0 comments: