Monday 6 December 2010

GOTAISETU


Diceritakan seorang pemuda yang bernama Akagi Kaede kembali ke kampung halamannya setelah beberapa tahun lamanya. Kaede kecil dulunya hidup dibesarkan oleh neneknya dan seorang pendeta, Fatrher Kitano. Dia dibuang oleh ibunya sewaktu kecil, dan membuat ia merasa dendam pada ibunya karenanya. Sesaat sebelum pergi, ibunya berkata pada Kaede bahwa dia sangat berharga (precious/Gotaisetsu) bagi ibunya. Saat ia kembali, ia pun merubah nama pemberian ibunya Kaede, menjadi Shu serta merta menjadi pendeta di gereja tempat ia dibesarkan.
Di tempat itu, ia bertemu dengan seorang anak kecil yang kurang lebih nasibnya sama sepertinya dulu waktu kecil. Anak kecil itu selalu diantar jemput oleh neneknya dan diledeki oleh teman2nya karena hal itu. Bedanya, ibu dari anak kecil itu ada di rumah sakit sedang sakit keras bukan membuangnya.
Dan akhirnya dia ditugaskan oleh Father Kitano untuk melakukan pelayanan pengakuan dosa. Dengan tanpa curiga sedikitpun, Kaede mendengarkan pengakuan dosa si wanita tersebut. Yapp, bisa ditebak yang melakukan pengakuan dosa itu si ibu Kaede yang dulu mencampakkannya.
Apakah Kaede bisa melepas dendam nya selama ini pada ibunya? Bagaimana reaksi Kaede sewaktu menyadari kalau yang didengarkan adalah pengakuan dosa ibunya? Temukan jawabannya di Gotaisetsu.


=====================

NGEEEEEEEEEKKKK??????????
Durasinya pendek amat yakk? Gini doang nih??
Wadawww, setengah jam lebih dikit durasinye~~~~
Oke oke, terlepas gw kangen2an dengan tampang Kassy yang tetep guanteng n cute disini, gw menilai film ini....maybe memboringkan yaaa kalo kata gw. Seru nya cuma pas pengakuan dosa terakhir itu doang. Dan penyelesaiannya gitu doang sih ya, secara konfliknya cuma segitu doang jugeee.
Btw, gw rada gak mudeng dengan apa maksudnya si anak kecil yang dibully temen2nya itu dimunculkan, cuma buat mengingatkan masa lalunya Kaede doang gitu? Hmmm.. at least berikan ending juga lah buat masalah si anak itu. Jadi gw kasi rate 2 lah. Film ini bisa ditonton kalau lagi ber-senggang ria.

0 comments: